Pagi, Dini Hari,
Aku merindukanmu kembali, sosok yang telah teramat lama bersembunyi, namun nyatanya tak pernah benar hilang dalam diri ini, masih jadi seseorang yang punyai tempat tersendiri yang entah sampai kapan akan terganti dan berhenti tuk mengisi. Ternyata Tuhan dengan sangat baik hati mengantarkanmu mengobati segala kerinduan ini, lewat mimpi semalam ini, dirimu benar datang dengan sangat manis, meski hanya sepersekian menit.
.
Rasanya pagi ini, tak puas hanya menatapmu dalam mimpi, kubocorkan sedikit tentang ini, dirimu sungguh manis, sikapmu jauh dari pikiran logis, kamu menghampiriku dan menanyakan akankah keadaanku baik ? menatap kesedihan diraut wajahku, tatapanmu seolah panik, seolah mengkhawatirkan sosokku, dan akhirnya kamu mengucapkan kata yang sungguh diluar logika.
“Jangan sedih, Lo tenang aja, Ada Gue” Kucari satu kebohongan terkecil di manik bola matamu, namun tak kutemukan. Kupu – kupu cantik seolah menari di otakku, ingin rasanya kuberjingkrak atas sebuah ucapan sedikit manis itu, sayang beribu sayang hanya halusinasiku.
“Jangan sedih, Lo tenang aja, Ada Gue” Kucari satu kebohongan terkecil di manik bola matamu, namun tak kutemukan. Kupu – kupu cantik seolah menari di otakku, ingin rasanya kuberjingkrak atas sebuah ucapan sedikit manis itu, sayang beribu sayang hanya halusinasiku.
Ternyata aku sebatas berharap, rasa kekhawatiranmu seolah menguap, bersamaan dengan pandanganku yang menghitam dan sosokmu perlahan dengan pasti menghilang, ternyata itu mimpiku, biarkan saja sepersekian menit itu, akan selalu jadi cerita mimpiku. Bukankah nyatanya aku masih mampu memandang kejauhanmu, sudah cukupkah.
Satu hal yang hanya ingin kujelaskan aku dengan benar merindumu, mengstalk bermacam akunmu adalah kegiatan menahun ku, entah sudah berapa hari dari tiap bulan bahkan tahun yang berlalu. Dirimu tetap tak jemu untuk jadi tokoh utamaku. Jangan beranjak dari tempatmu, karna aku hanya ingin dengan tetap memandangmu, menjadikanmu satu peran utamaku.
Layaknya di hari ini, aku dengan sigap membuka akun instagramku, hanya untuk melihat sedikit koleksi fotomu, mengobati kerinduanku, tak kuduga notifikasi di akun path ku, kamu baru saja mempostkan sebuah picture, ahh aku benar merindumu kan dan senyum mengembang disudut bibirku pun terukir, setidaknya aku tahu kabarmu hari ini, setelah beberapa hari lalu aku tak pernah melihatmu dalam akun manapun.
Sekali lagi maafkan keegoisanku menyimpan sedemikian rasa teruntuk untukmu, tak banyak yang berubah dariku, masih dengan setia jadi yang selalu menganggumimu dari kejauhan pandangku, meski tak lagi jadi penunggumu seperti dulu, rasa yang pernah terukir itu tak pernah berlalu, masih membingkai disudut pikiranku.
Darimu aku mempelajari lagi ketulusan, bahwa jatuh cinta mungkin tak selamanya dapat terlaksana seperti yang telah diharapkan dan direncanakan, kamu bukan salah satu mantan, tak pernah menjadi pasangan, tapi jauh dari itu dirimu memiliki satu tempat tersendiri yang melibihi peran seorang pasangan dan mantan.
Lagi dan lagi kujelaskan, kamulah Tuan dengan ketidakpastian yang tanpa direncanakan, kamu adalah kenangan yang selalu kuindahkan, kamu adalah kisah yang belum terselesaikan, kamu adalah cerita yang akan kuabadikan, peran yang tak tergantikan.
Sedikit kalimatku kali ini hanya ingin menggambarkan kerinduan yang sedikit telah terobati,

Tidak ada komentar:
Posting Komentar