Sabtu, 07 Desember 2013

Sepenggal Cinta Dalam Sebuah Nada ~



Pagi itu, saat cinta membuka lokernya terdapat secarik kertas lalu dia berkata dalam hati “Punya siapa ini kenapa ada di loker gue ya ?”. Cinta yang merupakan seorang siswi kelas 2 smk jurusan akutansi pun segera menuju ke ruang kelasnya.

Bel sekolah pun berbunyi, murid-murid SMK TUNAS BANGSA pun segera masuk ke kelasnya masing-masing. “Hei Rani,,lo tau gak kertas ini punya siapa ?” Tanya cinta sambil menyodorkan kertasnya. “hmm,,coba sini gue liat” rani pun memperhatikan dengan seksama isi kertas tersebut. “gue gak tau ta, emang lo dapet darimana ?”, “ada di loker gue tuh tadi, aneh dari tulisannya kaya sebuah puisi atau lirik lagu gitu”, “yaudah,,simpen dulu tuh kertas, liat tuh bu ,maya ngeliatin kita aja”(sambil menyikutkan tangannya ke cinta dan segera mengeluarkan buku pelajaran).
Dua jam berlalu, bel istirahat pun berbunyi, rani dan cinta bergegas menuju ke kantin, ditengah perjalanan ada seorang cowok yang dating menghampiri cinta. “Hei,,lo masih inget gue gak ?” dengan nada akrab cowok itu menyapa cinta. “mmm,,lo siapa ya ? emang kita pernah ketemu ya ?” jawab cinta. “yaaah masa lo lupa sih, gue rio temen SD lo ?”, “ooh, Rio Dewangga yang waktu itu duduk sama adi ya ?”, “nah iya itu, akhirnya lo inget juga, lo mau ke kantin kan ? bareng aja yuk ama gue sekalian ngobrol-ngobrol kita, gimana ?” cinta dan rani pun mengiyakan ajakan rio dan melanjutkan perjalanan menuju kantin.

“Eh iya, ngomong-ngomong lo kelas berapa yo ? kok baru sekarang ya gue ngeliat lo ?”. “gue baru pindahan ta ke sekolah ini, kelas 2AK5 gue, lo sendiri kelas berapa ?. “gue kelas 2AK4 tuh disebelah kelas lo”. Obrolan mereka pun terhenti saat bel masuk telah berbunyi. “eh ta udah bel tuh, pelajaran pak arif nih kalo telat masuk bisa langsung dihukum kita, masuk yuk buruan”, “eh iya bener juga lo ran, yaudah yo kita masuk  duluan ya, bye”. Belum sempat rio menceritakan tentang sahabatnya yang bernama adi, cinta dan rani pun telah berlalu pergi meninggalkannya.

Keesokan harinya, saat cinta membuka lokernya kembali, untuk kedua kalinya terdapat secarik kertas dari seseorang yang sampai saat ini tak diketahui identitasnya. Di sepanjang jalan cinta terus bertanya-tanya dalam hati apa maksud dari tulisan tersebut. Saking seriusnya memperhatikan tulisan tersebut, tanpa disadari cinta menabrak cowok di depannya. “Eh maaf ya maaf gue gak liat-liat jalannya jadi nabrak lo deh” (sambil merapikan buku cowok tersebut yang jatuh berserakan). “iya iya, gapapa kok gue juga gak liat-liat tadi jalannya”. Ada yang aneh saat cinta sedang merapikan buku-buku cowok tersebut. Tulisan tangan cowok tersebut sama dengan tulisan tangan di kertas yang cinta dapatkan setiap harinya.

Lalu cinta pun segera menanyakan hal tersebut “ini buku lo kan ? tulisan tangan lo kok sama ya sama tulisan tangan di kertas gue ini?”. Tanpa menjawab sepatah katapun cowok itu segera mengambil bukunya dan bergegas pergi meninggalkan cinta. Cinta pun bertanya-tanya dalam hati “kenapa ya tuh cowok ? gue nanya juga, bukannya dijawab malah pergi gitu aja tanpa basa-basi lagi, taapi wajahnya kok familiar ya buat gue ??”

Seminggu berlalu, saat cinta kembali membuka lokernya kali ini tak ada secarik kertas pun di lokernya, tetapi ia malah mendengar suara gitar dari belakang sekolah yang tak jauh dari ruang lokernya. Ia pun ingin tahu siapa yang bermain gitar tersebut, matanya langsung tertuju sesampainya disitu, seorang cowok sedang bermain gitar dan menyanyikan sebuah lagu yang tak asing lagi baginya, dan disitulah ia baru mengetahui apa maksud dari secarik kertas tersebut, secarik kertas yang ia dapatkan setiap harinya merupakan kumpulan lirik lagu yang dibuatnya. Adi anak 2AK5 yang tak lain adalah teman semasa sd cinta dan juga sahabatnya rio selama ini dialah orang yang selama ini menjadi pertanyaan buat cinta.

Tak lama kemudian rio dan rani menghampiri cinta yang sedang berada di kebun belakang sekolah. “Ta,,akhirnya teka-teki penggemar rahasia lo kejawab juga ya, hhe (ucap rani dengan nada meledek). “Ta,,sebenernya dari awal gue ketemu lo, gue udah mau certain semuanya ke lo, tapi gue mau biarin aja deh kedua temen gue ini berjalan dengan sendirinya, dan akhirnya seperti yang gue liat saat ini, berjalan indah”. Rio pun melanjutkan pembicaraan rani. “Hei kawan, kemarilah, masa mau liatin darisitu aja”.

Dengan memberanikan diri adi pun segera menghampiri cinta. “Ta,,maaf ya udah jadi teka-teki lo selama ini, sebenarnya udah lama gue menyimpan rasa ini sama lo, tapi gue bukan orang yang cukup berani buat menyatakan semuanya sama lo, dan akhirnya gue dapet waktu yang tepat buat menyatakan semuanya sama lo”. “Ta,,gue sayang sama lo, apakah lo mau nerima gue jadi pacar lo ?”.

Belum terjawabkan pertanyaan adi, cinta malah tertawa. “haha, yaampun adi lo kok lucu banget sih, gue gak nyangka ya ternyata temen sd gue ini bisa sepuitis itu”. “lah, kok lo malah ketawa sih ? bukanya jawab pertanyaan gue, cuma ini ta yang bisa gue lakuin sebelum gue berani mengungkapkan semuanya”. “iya iya, gue bercanda kok di, iyaa gue terima lo kok tapi gue minta satu permintaan ya sama lo, gimana ?, “siaplah apapun permintaan lo sebisa mungkin gue lakuin, apaan emangnya ?”, “gue mau lo ngungkapin semunya dalam sebuah nada lagi, suara lo tuh bagus juga ternyata (dengan nada meledek)”.

“Ciyeee, yang baru jadian kita kok jadi kaya obat nyamuk ya ran disini” sahut rio memberhentikan pembicraan mereka. “aah dasar lo yo, ganggu kebahagiaan gue aja deh”.
“haha, wah ADITYA PUTRA NUGRAHA bisa marah tuh, kabur yuk ran”, “ayo ayo yo nanti kita dilemparin gitar lagi, haha”. “heyy, mau pada kabur kemana kalian, mending kita nyanyi bareng aja yuk disini” ajak cinta. “siiiap ciintaa” jawab rio dan rani serempak.
Adi pun segera memainkan gitarnya dan bernyanyi bersama, terungkaplah sudah perasaan adi selama ini yang sebelumnya hanya bisa ia nyatakan dalam sebuah nada.

End





Eka Wahyu Styani



Tidak ada komentar:

Posting Komentar